Home » Ekonomi » 3 Rumus Profit Margin Plus Contoh Pengerjaannya!

3 Rumus Profit Margin Plus Contoh Pengerjaannya!

RUMUS PROFIT MARGIN – Profit merupakan keuntungan finansial yang diperoleh perusahaan yang berasal dari aktivitas bisnisnya.

Jumlah keuntungan diperoleh dengan mengurangi biaya yang sudah dikeluarkan dengan omzet perusahaan.

Idealnya, bisnis yang berkembang dengan baik pendapatannya lebih tinggi ketimbang biaya yang telah dikeluarkan.

Dengan begitu, maka perusahaan mengalami keuntungan atau laba.

Nah, jika perusahaan mengalami keuntungan, maka nilai dari profit margin menjadi positif.

Apakah perusahaan Anda termasuk korporasi maupun pedagang kecil, tetap saja Anda harus memerhatikan rumus profit margin beserta pengelompokannya.

Rumus profit margin ini akan memperlihatkan profitabilitas dari hasil penjualan. Sehingga, sangat dibutuhkan oleh para enterpreneur.

Potensi keuntungan pun dapat diketahui dengan jelas.

Berikut ulasan selengkapnya!

Pengelompokan Jenis Profit

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai rumus profit margin. Terlebih dahulu Anda harus mengenal pengelompokan profit itu sendiri.

Nah, dalam ilmu ekonomi, terdapat empat jenis profit atau laba. Detailnya adalah sebagai berikut:

1. Laba Kotor

Jenis laba kotor didapatkan dengan menghitung hasil penjualan bersih yang dikurangi degan harga pokok penjualan.

Laba kotor ini dapat dimaksimalkan dengan beberapa upaya. Seperti contohnya dengan menurunkan biaya produksi serta meningkatkan penjualan.

2. Laba Operasi

Laba operasi kerap disebut dengan laba usaha. Jenis profit yang satu ini didapatkan dari selisih antara nilai laba bruto dengan biaya usaha.

Dapat juga dihitung dengan mengurangkan hasil penjualan dengan harga pokok penjualan serta biaya operasi.

Sehingga, laba operasi juga merupakan pendapatan bersih dari operasi yang dilakukan.

BACA JUGA : Metode Pengukuran Produk Domestik Bruto

3. Laba Bersih

Dalam istilah Bahasa Inggris, laba bersih disebut dengan net income.

Dimana merupakan jenis laba yang didapatkan dari selilish antara semua pendapatan serta keuntungan dengan semua biaya dan kerugian.

Laba bersih ini dibagi kembali dalam dua jenis yakni laba bersih sebelum pajak dan laba bersih setelah pajak.

Laba bersih sebelum pajak didapatkan dari selisih antara pendapatan serta keuntungan dengan biaya dan kerugian yang belum dikurangi dengan biaya pajak yang harus dibayarkan.

Sedangkan laba bersih setelah pajak merupakan perolehan selisih lebih dari pendapatan dengan biaya serta kerugian yang telah dikurangi dengan biaya pajak yang mesti dibayarkan.

4. Laba Ditahan

Laba Ditahan merupakan jumlah biaya yang didapatkan dari penjumlahan akumulatif antara laba bersih perusahaan yang dikurangi distribusi laba.

Rumus Profit Margin

Dari ulasan mengenai jenis-jenis profit margin, mari beralih ke rumus profit margin yang akan dibagi dalam tiga jenis. Berikut ulasan lengkapnya:

Rumus Margin Laba Kotor

Margin laba kotor disebut juga sebagai gross profit margin yang merupakan ukuran laba yang berguna untuk menilai perbandingan laba kotor dengan pendapatan hasil dari penjualan.

Rumus profit margin kotor ini merupakan ukuran efisiensi perhitungan dari biaya pokok produksi.

Nilai laba kotor yang semakin besar mengindikasikan kegiatan operasional yang semakin efektif.

Sebaliknya, nilai laba kotor yang kecil merupakan indikasi bahwa biaya operasional dari suatu perusahaan semakin buruk.

Rumus profit margin kotor dapat dihitung sebagai berikut:

Gross Profit Margin = Laba Kotor / Total Pendapatan x 100%

Untuk lebih mudah memahaminya, silakan simak contoh penghitungan di bawah ini:

PT Jaya Abadi di tahun 2019 mendapatkan laba kotor sebanyak 48 juta rupiah. Sedangkan total pendapatan perusahaan mencapai 55 juta rupiah. Berapa nilai gross profit margin-nya?

Sesuai dengan rumus di atas, maka perhitungannya menjadi:

Gross profit margin = 48.000.000 / 55.000 x100%

Hasilnya adalah 87%

Rumus Margin Laba Bersih

Margin laba bersih disebut juga dengan net profit margin. Dimana perhitungannya adalah dengan membandingkan laba yang sudah dikurangi dengan pajak dengan pendapatan hasil penjualan.

Nilai margin laba bersih yang semakin besar menandakan bahwa operasi perusahaan juga baik.

Rumus profit margin ini adalah:

Margin Laba Bersih = Laba bersih setelah pajak / pendapatan penjualan x 100%

Supaya lebih memahami mengenai rumus profit margin ini, simak contoh di bawah ini:

Perusahaan ABCD mempunyai pendapatan penjualan bersih mencapai 27.063.310.000.

Serta perusahaan tersebut mempunyai laba bersih yang telah dikurangi dengan pajak sebesar 2.064.650.000. Berapa nilai net profit margin-nya?

Berdasarkan pada rumus profit margin di atas, maka perhitungannya menjadi:

Net profit margin = (laba bersih setelah pajak /pendapatan penjualan bersih) x 100%

Net profit margin = ( 2.064.650.000 / 27.063.310.000) x 100%

Hasilnya adalah 7,63%

BACA JUGA : Syarat dan Cara Franchise Indomaret dan Alfamart Terbaru

Rumus Margin Laba Operasi

Margin laba operasi disebut dengan operating profit margin.

Dimana rumus profit margin yang satu ini adalah ukuran dalam menghitung besarnya kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba operasi atas penjualan bersih dari suatu perusahaan.

Laba ini merupakan laba bersih sebelum pajak serta bunga.

Rumus profit margin yang satu ini adalah:

Operating profit margin = Laba bersih sebelum pajak dan bunga / penjualan bersih x 100%

Untuk lebih memahami rumus profit margin ini, simak contoh perhitungannya di bawah ini:

Di tahun 2019, PT Merdeka memiliki laba operasi sejumlah 7.939.401.000. Jika penjualan bersihnya adalah 36.484.030.000. Nilai operating profit marginnya menjadi?

Berdasarkan rumus profit margin di atas, maka perhitungannya menjadi:

Operating profit margin         = laba bersih sebelum pajak / penjualan bersih x 100%

= 7.939.401.000 / 36.484.030.000 x 100%

= 21,76%

Selain rasio di atas, terdapat beberapa margin profitabilitas yang bisa menggambarkan mengenai nilai laba perusahaan. Meliputi:

Rasio Pengembalian Aset

Rasio pengembalian aset atau return on assets ratio merupakan ukuran yang menggambarkan mengenai perbandingan antara laba yang didapatkan dibandingkan dengan total aset perusahaan.

Fungsi dari rasio ini adalah supaya dapat melihat efisiensi perusahaan untuk mengelola aset-asetnya.

Rumus dari ROA adalah sebagai berikut:

Rasio Pengembalian Aset = Laba Bersih / Total Aset x 100%

Rasio Pengembalian Ekuitas

Rasio pengembalian ekuitas juga disebut dengan return on equity ratio. Yang mana menjadi ukuran agar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dapat diketahui.

Penghitungannya adalah dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan modal yang diinvestasikan oleh para pemegang saham.

Rumus ROE adalah sebagai berikut:

Rasio Pengembalian Ekuitas = Laba bersih setelah pajak / ekuitas pemegang saham x 100%

Pengembalian Modal yang Digunakan

Pengembalian modal yang digunakan disebut juga sebagai return on capital employed. Yang mana menjadi ukuran yang mencerminkan tentang efisiensi serta investasi maupun profitabilitas modal.

Penghitungannya adalah dengan membandingkan antara keuntungan dari perusahaan terhadap modal yang digunakan.

Rumus ROCE adalah sebagai berikut:

Pengembalian Modal yang Digunakan = Laba sebelum pajak dan bunga / modal kerja x 100%

Atau Anda juga dapat menggunakan rumus berikut:

Pengembalian Modal yang Digunakan = Laba sebelum pajak dan total (aset – kewajiban) x 100%

Demikian ulasan mengenai rumus profit margin. Dengan menggunakan rumus yang telah dicantumkan dalam artikle ini, semoga Anda semakin mudah untuk menghitungnya.

Sehingga, dapat diketahui mengenai efektivitas usaha yang sedang dijalani.

DONASI SEKARANG Jika bermanfaat, berikan donasi kepada penulis untuk biaya kelola Taukan.com . Terima kasih :)

Tinggalkan komentar